PEMILU INDONESIA & MASA DEPAN PAPUA (Opini)
![]() |
Ist/Ft by SCK |
Yah itulah sedikit suasana pemiliu Indonesia dikota kecil kami. Pemilu republic Indonesia, pemilu legislative dstnya.
Sesuai hasil Kongres Rakyat Papua-III (KRP-3) yang mana telah secara tegas menyatakan keberadaan dan memulihkan kemerdekaan bangsa dan Negara Papua Barat di negeri Papua Barat. Maka hingga saat ini lapisan basis perjuangan dari masyarakat yang tetap digaris perjuangan itu masih berjalan dengan keyakinan itu. Kami diwilayah bomberay, secara umum menghargai hak demokrasi dan pesta demokrasi dari warga Negara Indonesia yang masih berada diwilayah Negara kami.
Dalam kampanye beberapa partai Indonesia yang saya ikuti, ada beberapa hal kadang disinggung terkait masa depan Papua, bahkan dengan alasan ketertinggalan ekonomi, ketertingalan dibidang pendidikan dan juga tingkat kesehatan yang masih rendah, kemudian menjadi dasar mereka untuk maju dan siap ketika dipilih oleh rakyat mereka akan memperjuangkan hal-hal yang kurang tadi.
Selain itu dalam mengikuti beberapa kampanye ini tak ada yang sedikitpun menyinggung soal masa depan papua dalam bingkai Negara Papua sendiri, malah semua tetap terpaku pada cara kampanye klasik dimana tetap memberikan janji atau harapan-harapan kepada massa simpatisan yang hadir.
Pilihan Sulit, Boikot atau Memilih
Dibeberapa kampung basis yang sering terlibat dan aktif dalam aksi-aksi jalanan berada pada pilihan yang terasa berat. Secara perjuangan kemerdekaan sudah tentu demi hal itu kita harus abaikan keterlibatan dalam pemilu bahkan tak menggunakan hak suara itu. Tetapi dari sisi lain, calon-calon legislative yang ada, bukan orang lain, mereka juga bagian dari keluarga, ada teman, ada kenalan dan ada juga yang sering menjadi orang-orang dekat dalam beberapa hal lain. Lalu Sikap dan langkah yang tepat dalam situasi ini apa yang harus dilakukan.
Menyimak kembali dari pernyataan bapak Presiden Forkorus Yaboisembut, Perdana Menteri Edison Waromi dan juga tokoh perjuangan Fillep Karma tentang pemilu yang direkam oleh salah satu aktivis pendukung Papua Merdeka dari Penjara Abepura, alangkah baiknya dari awal orang Papua tidak mencalonkan diri sehingga rakyat Papua pun tidak memilih karena ketiadaan calon dari orang Papua. Namun sudah terlambat karena ada sekian banyak calon orang Papua baik ditingkat DPRD, PROPINSI Hingga Pusat.
Masa Depan Papua
Masa depan Papua ada ditangan orang Papua sendiri, masa depan papua tidak terlepas begitu saja dari belenggu penjajahan, bangsa Papua harus bangkit untuk berbuat bagi rakyat dan bangsanya sendiri. Kampanye boleh jalan dengan berbagai slogan tetapi perjuangan kita tetap pada slogan utama kita yang
PAPUA MERDEKA. Yah Papua merdeka merupakan masa depan orang Papua, kesejahteraan yang merata, keadilan, berbagai hal lain dapat diatur sesuai dengan daerah masing-masing, bukan dengan satu pusat yang kemudian mengatur sekian banyak cabang. Masa depan orang Papua tak akan ada selama masih tetap bersama dengan bangsa ini. Lihat saja ketika bicara tentang Papua Merdeka, kita dianggap dan dicap sebagai pemberontak, teroris dan sebagainya, bukankah ini fakta sejarah yang diperjuangkan ?
jika benar Papua itu Indonesia mengapa? indonesia tak berani untuk memulai sebuah perundingan untuk kembali membicarakan dan meluruskan sejarah Papua, agar ada kejelasan pasti untuk masa depan Papua bersama Indonesia.
Bagi kami, hanya satu solusi yang harus diperhatikan dan berani untuk dibuat oleh Indonesia demi terciptanya perdamaian dan juga sebagai penentu masa depan Papua, persoalan Papua yang telah memakan waktu lama ini agar segera diselesaikan. Dan usulan serta tuntutan yang utama adalah Penetuan Nasib Sendiri (PH)