West Papua: Sandiwara Penyanderaan dan Marah-Marah
![]() |
Ilustrasi - Tabloid-wani.com |
WEST PAPUA:
SANDIWARA PENYANDERAAN & MARAH-MARAH
Oleh Gembala Dr. Socratez Sofyan Yoman
Drama dan sandiwara Penyanderaan di Tembagapura sangat memalukan kita semua. Seluruh rakyat di West Papua, Indonesia dan Internasional senyum/tertawa sinis. Para anggota TNI/Polri dan para dua jenderal menjadi pemain drama atau sutradara utama.
Media-media Australia meramaikan dengan judul-judul berita : TNI/Polri Pembohong.
Martabat bangsa dan Negara yang dijaga dengan slogan NKRI harga mati itu sepertinya secara tidak langsung dibuat NKRI harga wafat, NKRI harga almarhum.
Perilaku aparat keamanan yang "konyol" ini benar-benar merusak citra bangsa Indonesia. Indonesia dibuat negeri sandiwara. Indonesia dibuat kumpulan para pemimpin penipu dan ahli bersandiwara.
Menyikapi Sandiwara ini, pemerintah kabupaten Mimika menggunakan hati nurani dan moral serta kemanusiaan mengatakan tidak mau terlibat dalam rekayasa sandiwara. Mereka melihat masalah sandiwara penyanderaan ini dengan mata iman dan mata hati.
Pemda Timika tidak mau bertanggungjawab pengungsi buatan TNI/Polri ini. Pemda Timika berpikir, siapa suruh buat sandiwara & angkut rakyat dari tempat mereka?
Dalam menyikapi sikap pemda Timika, Saudara Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit dan Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar marah-marah (20/11/2017).
Loh, koq marah-marah! Siapa suruh Anda buat rekayasa? Siapa suruh bawa rakyat dari tempat tinggal mereka?
Saya sangat mendukung sikap pemda Kab.Timika melalui As II Marten Paiding yang menolak urus Pengungsi buatan TNI/Polri.
Saudara Pangdam dan Kapolda, saya akan hargai kalau saudara ungkap siapa yang menembak mati 4 siswa di Paniai 2014?
Belajarlah contoh mantan Pangdam Albert Ingkiriwang dan belajar contoh dari mantan Kapolda I.Made Pastika dan Wakapolda Risman Tarigan.
Mereka para pemimpin yang punya integritas & nurani pernah ada di West Papua.
Sayang, mereka tidak bertahan lama karena kejujuran mereka junjung.
Selamat berdebat.