Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Maksudnya Apa ? Karang Taruna antar Lambang Garuda Ke Asrama West Papua Semarang?


Semarang - Bertepatan dengan peringatan 72 tahun proklamasi Indonesia, tersiar berita dari  kota study Semarang,  ada asrama Mahasiswa West Papua yang dikunjungi dengan kirab merah putih dan rombongan karang taruna  tersebut juga membawa lambang garuda dan lantas memasang  diasrama.

Dikutip dari media tribunnews jateng: Karang Taruna Kota Semarang bersama warga Kelurahan Candisari‎ melakukan Kirab Merah Putih dan menyerahkan lambang Garuda Pancasila‎ kepada mahasiswa Papua yang berada di Asrama Mahasiswa West Papua di Kelurahan Candi, Semarang, Kamis (17/8/2017).

Secara sepintas mungkin peristiwa ini biasa saja, bila situasi ruang mahasiswa Papua di Kota Semarang dalam menyampaikan pendapat dimuka umum terjamin. Fakta yang terjadi malah sebaliknya, pada dua hari lalu, tepatnya 15 agustus 2017 berkaitan dengan peristiwa sejarah 55 tahun Perjanjian New York  mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua ditangkap saat akan menggelar aksi.

Total peserta aksi yang diamankan berjumlah 46 orang, termasuk juga dari Lembaga Bantuan Hukum yang mengadvokasi. Ormas reaksioner anti demokrasi, ciri khas orba yang ikut terlibat menghalau dan membubarkan serta aparat yang langsung mengamankan peserta aksi.

Hari ini dengan begitu semangat 45, lantas datang bersama rombongan membawa lambang garuda, membawa merah putih dan sebagainya lalu memasang didinding asrama West Papua. Maksudnya apa dan artinya apa? Bukankah kesadaran sebagai warga Negara dan kesadaran sebagai suatu bangsa yan merdeka itu tanpa ada paksaan dengan symbol ini dan itu. Dan biarkan mereka penghuni yang sadar apakah harus memasang atau tidak?

Dari rekaman video yan beredar bisa dilihat bagaimana jalannya kirab garuda atau apalah namanya ini berjalan. Sempat juga dalam rekaman yang lain, ada mahasiswa papua yang juga mempertanyakan kepada salah satu orang tua yang terlibat dalam acara itu, namun jawaban bisa dinilai sendri. Silahkan lhat divideo dibawah ini.


Selain itu mengutip updatetan dari salahsatu mahasiswa Papua di Semarang; Bernardo yang juga aktivis Papua terkait kirab budaya itu menuliskan:
Pemerintah Kota Semarang dan Ormas Dengan Berani Melakukan Upacara Bendera dihalaman Asrama Mahasiswa Papua, Rabu, 17/08/2017 Sore, Karena Kepemilikan Tanah dan Bangunan Asrama Mahasiswa Papua Semarang Adalah Milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Bukan Milik Pemerintah Provinsi Papua

Dengan Itu Mereka (Pemerintah Kota dan Ormas Reaksioner) Melakukan Seenaknya bekerjasama dengan orang Papua yang sudah berkeluarga, bekerja di Kota Semarang yang juga Selama ini Mempersulit Mahasiswa Papua Semarang untuk Melakukan Kegiatan di Asrama Papua
Di Kota Study Se Indonesia Lainya Punya Asrama Kamasan dan Cendrawasih Hanya Kota Semarang Yang Belum Ada, Kalau Hal Ini Tidak Melihat Oleh Pemprov Papua Untuk Membangun Asrama Mahasiswa

Maka Kedepan Mahasiswa Papua di Kota Study Semarang Akan Korban Hanya Karena Tidak Ada Asrama Mahasiswa Papua Yang Belum Jelas Status Tanah dan Bangunannya Serta Kepengurusan Asrama Yang Selama ini Mengaku dan Menjadi Pamong Adalah Bukan Mahasiswa Namun Pak Sam Wakum Yang Sudah Berkerja dan Berkeluarga di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Salam Hormat

Kita lihat selanjutnya, akankah cara seperti  yang terjadi di asrama west papua semarang  juga dilakukan diasrama-asrama mahasiswa papua yang ada diberbagai kota study, pulau jawa, Sulawesi dan sebagainya ?

Catatan Phaul Heger