Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

REFLEKSI JELANG MSG/PIF Meeting!

Dokumen perjuangan rakyat Papua Barat ke MSG/PIF bukanlah hal yang baru buat kita yang pernah lakukan lobbying ke PIF/MSG ditahun tahun silam. Misalkan setelah berada beberapa bulan di kota Suva, Fiji tahun 2002 dalam rangka mempersiapkan kehadiran delegasi Papua Barat menghadiri Pacific Islands Forum di kepulauan Fiji, Suva waktu silam.



Delegasi yang hadir datang dari berbagai elemen politik, dan kita semua sepakat untuk dalam satu kesatuan body bersuara saat memasukkan dokument politik ke PIF dan hasilnya melahirkan beberapa komunike PIF saat itu tahun 2002 dan dilanjutkan ke tahun 2003.

Kaka Jacob Rumbiak, Rex Rumaikek dan kita semua yang hadir pada saat itu menandatangani satu dokumen bersama untuk menjelaskan kepada PIF bahwa ini adalah political stand position perjuangn bangsa kaitan perjuangan panjang rakyat Papua Barat.

Berturut-turut sejak saat itu tahun berganti tahun hingga tahun 2013, rencana MSG di Kanaky/New caledonia atau /PIF di Marshall Islands , hal yang sama telah, Sedang dan Akan kita semua lakukan untuk PIF/MSG mempelajari sampai sejauh manakah kesiapan rakyat Papua Barat bikin negaranya sendiri- Self Determination. Makanya melalui berbagai meeting strategis dilangsungkan ditanah air dipersiapkan untuk sekiranya suhu politik perjuangan Papua Barat kita perlu menaikan suhu kampanye dari dalam tanah air itu sendiri dan sangat efektif perubahan itu terjadi setelah sepuluh tahun belakangan ini. Aksi protest ganti protest terus dikumandangkan saudara/i aktifist didalam kota sampai pada kesepakatan melahirkan hasil Kongres Rakyat Papua Barat 2011.

Tahun ini dalam perjuangan diplomasi dan lobbying adalah tanggung-jawab kita semua untuk jelaskan political position perjuangn bangsa hari ini kepada masyarakat internasional, bukan saja kepada saudara/i kita di Pasifik tetapi kepada pemerintah Australia, Inggris, maupun pemerintah Amerika Serikat itu sendiri.

Tentu hal ini tidak terlepas dari dokumen negara berdasarkan hasil keputusan Kongres rakyat Papua Barat bulan Oktober tahun 2011.

Kiranya ada perspektif internasional menilai sampai sejauh manakah perjuangan rakyat Papua Barat pada hari ini. Bikin Negara dan Pemimpin Politiknya berada dalam wilayah hukum secara khusus pembuktian perjuangan rakyat Papua Barat setelah pemimpin politik Papua Barat lahir dari keputusan hasil kongres yang sedang berada dibalik terali besi penjajah Indonesia sama seperti Nelson Mandelanya Afrika, Xanana Gusmaonya Timor Leste, Gandinya India dan perjuangan bangsa didunia lain yang telah diakui oleh pemerintah penguasa.

Presiden Negara Federal Republik Papua Barat - NFRPB

REALITAS TERALI BESI DITANAH AIR. 
Pemimpin politik bangsa yang hidup dibalik terali pemerintah penguasa- Indonesia bukanlah pandangan yang keliru ketika perjuangan rakyat Papua Barat terus memperjuangkan haluan politik perjuangan damai dalam kota guna mendemonstrasikan secara terbuka dan ingin menjelaskan ke ke saudara/inya di MSG/PIF atau masyarakat internasional lainnya bahwa mengapa rakyat bikin kongres sehingga ada kredibilitas hukum dan politik perjuangan rakyat Papua Barat selama kurang lebih 50 tahun untuk mengikis keraguan masyarakat internasional selama ini tentang dimanakah peran kepemimpinan politik Papua Barat merdeka. Kiranya dengan keberadaan para pemimpin politik Papua Barat dibalik terali besi Indonesia , sudah saatnya perjuangan rakyat diakomidinir dalam perspektif internasional melalui forum-forum internasional serta proses penyelesaian politik Papua Barat tidak memakan waktu lagi karena rakyat Papua Barat sedang terus berjuang diatas wilayah hukum tanah airnya dan para pemimpin politik sedang jalani hukuman penjara dari satu perspektif internasional, Nation Making itu lahir.


Semoga!