Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sorong Papua Memiliki Kandungan Migas Tinggi

Kilang Minyak ANT/Widodo S. JusufSorong: Sejumlah geolog Industri Hulu Migas bekerjasama dengan Fakultas Tekhnik Geologi Universitas Padjajaran Bandung, melakukan penelitian fenomena geologi baik batuan sedimen, batuan beku serta batuan metamorf di Sorong, Propinsi Papua.

Para peneliti yang tergabungdalam �Eskursi monitoring dan evaluasi terhadap batuan induk dan reservoir�menemukan sejumlah temuan cukup menarik di Sorong, yang merupakan wilayah kepala burung provinsi Papua.

Sejumlah peneliti menemukan kandungan bebatuan di kabupaten Sorong begitu banyak memiliki kandungan Hidrokarbon, yang bisa jadi merupakan cikal bakal adanya kandungan minyak dan gas dalam jumlah yang cukup tinggi, meski harus dilakukan penelitian secara konfrehensif geofisik.

Menurut Geologis UniversitasPadjajaran Bandung, Yoga Sendjaya, kandungan bebatuan yang mengandung hidkrokarbon tersebut terlihat saat penelitian yang dilakukan di empat lokasi berbeda di Kawasan Kabupaten Sorong, Propinsi Papua. 

�Karakteristik bebatuan di Sorong berbeda dengan wilayah lain di Indonesia, sehingga sangat mungkin dilakukan eksplorasi bagi Industri Hulu Migas,� ungkapnya, Kamis (6/8/2015).

Menurutnya, masih ada kesempatan atau lahan lain untuk eksplorasi minyak dan gas bumi yang baru.
Selain itu jenis bebatuan di Papua juga memiliki sifat yang sangat lama namun dapat ditemukan permukaan, akibat adanya gerakan tektonik yang cukup lama atau sekitar 100 juta tahun yang lalu.

Memiliki Struktur Bebatuan Tua

Pulau Papua merupakan daerah yang sangat komplek secara geologi yang melibatkan interaksi antara dua lempeng,  yaitu lempeng Australia dan lempeng pasifik.

Struktur tertua di Papua berasal dari pergerakan bumi pada zaman Paleoozoikum dan hanya terdapat sedikit data yang terekam, namun dapat menjelaskan fasa tektonik pulau tersebut.

Geologi Papua dipengaruhi dua elementektonik yang saling bertumbukan dan serentak aktif pada zaman Kenozoiukum.�Adanya aktifitas tektonik pada Miosen akhir ini yang menyebabkan pola struktur bebatuan di Papua umumnya menjadi sangat rumit dan khas,� kata Yoga.

Kabupaten Sorong memiliki enam jenis bentang alam sebagai hasil dari proses geologi yang komplek. Di antaranya adalah perbukitan kasar, lembah antar gunung, perbukitan dan pegunungan kars, daerah perbukitan rendah, dataran Aluvium dan terumbu koral terangkat. 
SAW

Sumber :metrotvnews.com