Papua akan Gelar Solidaritas Kemanusiaan untuk Vanuatu

Jayapura, Jubi � Bencana alam yang melanda Vanuatu, akibat badai siklon Pam kategori lima disertai angin bekecepatan 270km/perjam yang menyebabkan sedikitnya delapan orang meninggal, 44 orang dikabarkan hilang, serta sejumlah bangunan porak-poranda di wilayah itu, disikapi berbagai kalangan di Papua. Masyarakat sipil, LSM, mahasiswa, gereja, dan pemuda akan menggelar aksi solidaritas kemanusian.

Aksi kemanusiaan itu akan dikoordinir Solidaritas Kemanusiaan Papua Barat untuk Vanuatu. Kegiatan yang dinamakan �Pekan Solidaritas Kemanusiaan Papua Barat untuk Vanuatu� itu rencananya akan dilaksanakan sejak 18 � 28 Maret mendatang.

Koordinator Tim, Daniel Randongkir dalam keterangan persnya di kantor Elsham Papua, Padang Bulan, Kota Jayapura mengatakan, ada beberapa agenda yang akan dilakukan pihaknya antar lain, aksi pengumpulan dana melalui �Noken Kemanusiaan� yang dikoordinir oleh mahasiswa dan pemuda pada beberapa titik yakni di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura, Waena, Abepura, Kotaraja, dan Kota Jayapura.

�Juga aka nada ibadah bersama dan penggalangan dana di lingkungan jemaat, yang dikoordinir melalui masing � masing denominasi gereja yang ada di seruh Tanah Papua. Akan ada juga konser music regge dalam rangka penggalangan dana amal bagi korban bencana, yang dikoordinir komunitas Rasta Kribo,� kata Randongkir, Selasa (17/3/2015).

Aksi lain lanjut dia, yakni malam renungan pembakaran �Lilin Solidaritas� sebagai wujud solidaritas terhadap korban bencana alam Vanuatu. Kegiatan ini akan dikoordinir oleh aktivis LSM di Kota Jayapura.

Sementara sekretaris Tim Solidaritas, Markus Haluk mengatakan, agenda lainnya yakni pihaknya akan mendirikan Posko Solidaritas Kemanusiaan Papua Barat untuk Vanuatu di depan gedung Auditorium Universitas Cenderawasih, Abepura, Kota Jayapura, sebagai pusat koordinasi.

�Posko itu akan dikoordinir Badan Eksekutif Mahasiswa Uncen dan organisasi kemahasiswaan lainnya. Kami juga akan membuka rekening solidaritas,sebagai media resmi untuk mengumpulkan dan menyalurkan dana bagi korban bencana di Vanuatu,� kata Markus Haluk. (Arjuna Pademme)

Sumber : Jubi