Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perjalanan, Perjuangan Terus Berlanjut (Opini)

Papua dengan segala kelebihan dan keunikan yang ada didalamnya membuat banyak bangsa-bangsa ingin menguasainya. Fakta sejarah membuktikan dan menceritakan bahwa ada beberapa negara, kerajaan-kerajaan yang telah mengarungi samudera dan sampai di pesisir pantai Papua.  Kepentingan ekonomi, perdagangan dan penyebaran agama ikut ambil bagian didalam perjalanan  itu. 

Perlahan namun pasti dari satu bangsa yang datang berganti ke bangsa lainnya. Masih dengan motif dan kepentingan yang sama. Dan hingga bangsa terakhir yang menganeksasinya yaitu bangsa Indonesia; mengapa bagi rakyat papua Indonesia meng�aneksasi�nya ? semua ini terjadi karena ketidak terbukaan Indonesia pada waktu itu, bahkan bukan Indonesia saja tetapi belanda, amerika dan beberapa negara lainnya. Semua pembahasan dan pembicaraan mengenai status Bangsa Papua tidak ada yang mewaikili, sekan-akan diatas pulau Papua itu tak ada penduduknya. Pulau kosong tak berpenghuni sehingga untuk membahas atau membicarakan dan menyerahkan pulau tersebut tak perlu ada keterlibatan dari penduduk pulau itu karena pulau itu kosong.
Sejak masuknya Indonesia dibumi Papua, slogan, doktrin sabang sampai  merauke terus dipertahankan, anak sekolah dasar menerima pendidikan sejarah yang tidak sesuai, pendidikan sejarah yang penuh dengan hasil manipulasi.
Perjalanan Papua bersama bangsa Indonesia tidaklah harmonis tetapi ada banyak aksi perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Papua untuk melawan penjajahan itu. Serangkaian tindakan perjuangan yang dilakukan antara lain, aksi-aksi demonstrasi, aksi-aksi gerilya dihutan-hutan rimba Papua, aksi penculikan dan pengibaran bendera negara Papua, Bintang Fajar.
Bahkan dampak dari tindakan-tindakan perlawanan rakyat Papuan itu dibalas dengan pemukulan, penangkapan, ruang dan hak berbicara dan menyampaikan pendapat dilarang, penculikan hingga pembunuhan. Bahkan ada ribuan orang papua yang melarikan diri ke negara tetangga, ada sekian banyak nyawa yang melayang. Ada sekian banyak orang yang masih mendekam didalam penjara dan lain sebagainya.
Sampai dengan saat ini api semangat dan rasa kesadaran akan bangsa dan tanah air yang masih dalam cengkraman penjajah tak pernah padam. Masih ada dan tetap akan ada walau generasi berganti. Perjuangan itu akan terus di lanjutkan hingga bangsa Papua meraih cita-cita kemerdekaannya.
Perjalanan dari perjuangan itu masih berlanjut dari generasi ke generasi, kesadaran tak pernah mati, walau dalam kekangan; Apalah artinya hidup, bila tanah air dirampas, hidup diatas negeri sendiri ditirikan.
Diatas negeri sendiri dijajah, hak kemerdekaan dicabut. Lebih baik mati didalam perjuangan dari pada mati tertindas tanpa melakukan tindakan perjuangan.
By Phaul Heger
********************************