West Papua Sebuah Bangsa Bukan Kelinci Percobaan republik indonesia
WEST PAPUA: KAMI SEBUAH BANGSA BUKAN KELINCI PERCOBAAN BANGSA INDONESIA
Oleh:
Dr. Socratez S.Yoman
Indonesia telah melakukan kesalahan fatal sudah dari awal mencaplok West Papua dengan pembuatan New York Agreement 15 Agustus 1962 tanpa melibatkan bangsa West Papua. Pepera 1969 yang berdarah-darah, teror, intimidasi dan ancaman, kekejaman militer. West Papua dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia dengan moncong senjata.
1. Pendekatan keamanan/militer
Untuk pertahankan West Papua pendekatan keamanan/militer telah menjadi pilihan yang terkenal dengan nama Daerah Operasi Militer (DOM). Pendekatan ini mengukir sejarah berdarah dengan pembantaian rakyat dan bangsa West Papua. Kejahatan kemanusiaan ini disebut pelanggaran berat yang identik dengan pemusnahan etnis bangsa West Papua.
Pendekatan keamanan/militer yang disebutkan tadi adalah salah satu bentuk penyelesaian untuk menghentikan perlawan-perlawan rakyat dan bangsa West Papua. Pendekatan ini meninggalkan luka membusuk dalam hati dan pikiran bangsa West Papua yang sulit disembuhkan.
2. Otonomi Khusus
Penyelesaian final masalah West Papua juga diharapkan dalam Otonomi Khusus No 21 Tahun 2001. Pendekatan ini sesungguhnya merupakan kemenangan Indonesia atas West Papua.
Undang-Undang Otonomi Khusus mendapat sambutan dan dukungan positif dari dunia internasional. Namun, karena Indonesia tidak konsisten dengan UU Otsus, maka akhirnya Otsus gagal total dilaksanakan.
3. UP4B
Unit Percepatan Pembangunan adalah solusi lain yang digunakan bangsa Indonesia untuk penyelesaian masalah West Papua. UP4B dikampanyekan di PBB dan beberapa Negara tapi gagal total.
4. Dialog Konstruktif
Masa pemerintahan Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono menpromosikan kepada dunia internasional, bahwa dialog konstruktif akan menyelesaikan akar masalah West Papua. Namun itu, hanya omong kosong Indonesia kepada dunia internasional dan bangsa West Papua dan juga bangsa Indonesia.
5. Kesejahteraan dan Budaya
Pendekatan penyelesaian akar masalah West Papua yang dicoba oleh bangsa Indonesia adalah pendekatan kesejahteraan dan budaya. Pendekatan ini sangat tidak cocok karena akar masalah West Papua bukan masalah makan dan minum dan juga budaya.
Akar masalah West Papua adalah pelanggaran berat HAM dari akibat status politik bangsa West Papua yang tidak jelas dalam Indonesia.
6. Pemekeran kab/provinsi
Pendekatan lain untuk meredam aspirasi politik bangsa West Papua dirancang untuk pemekaran kab/provinsi. Tujuannya untuk memecah konsentrasi rakyat dan bangsa West Papua; dengan mudah awasi bangsa West Papua dan datangkan rakyat dan bangsa Indonesia di wilayah pemekaran untuk menekan jumlah penduduk bangsa West Papua dan nampak negatif lainnya bagi bangsa West Papua. Tapi dalam pemekaran pembantaian bangsa West Papua meningkat dengan jumlah yang signifikan.
7. Infrastruktur
Infrastruktur merupakan salah satu solusi akar masalah persoalan bangsa West Papua. Pendekatan ini sangat jauh dan tidak sesuai dengan pokok masalah di West Papua. Jalan itu kebanyakan dinikmati orang-orang Indonesia Melayu yang ada di West Papua. Karena punya menggunakan mobil dan truk hampir 99,9% adlah orang-orang Indonesia Melayu.
8. Dialog Sektoral
Pendekatan terbaru adalah dialog sektoral. Pendekatan ini justru membias dan tidak kena sasaran. Pendekatan ini bertabrakan dengan tuntutan rakyat dan bangsa West Papua, yaitu Indonesia berdialog dengan United Liberation Movement for West Papua. Dialog harus urus, tidak parsial. Dialog harus menyentuh akar masalah West Papua. Dialog harus dimediasi pihak ketiga yang netral.
Dari pendekatan keamanan, pendekatan Otsus, UP4B, pendekatan dialog Konstruktif, kesejahteraan dan budaya, pendekatan pembangunan infrastruktur dan pendekatan dialog sektoral, semunya ini bukanlah solusi yang relevan.
Kami ini sebuah bangsa bukan kelinci percobaan. Solusi relevan adalah RI-ULMWP duduk dalam satu meja perundingan.
Waa....
Oleh:
Dr. Socratez S.Yoman
Indonesia telah melakukan kesalahan fatal sudah dari awal mencaplok West Papua dengan pembuatan New York Agreement 15 Agustus 1962 tanpa melibatkan bangsa West Papua. Pepera 1969 yang berdarah-darah, teror, intimidasi dan ancaman, kekejaman militer. West Papua dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia dengan moncong senjata.
1. Pendekatan keamanan/militer
Untuk pertahankan West Papua pendekatan keamanan/militer telah menjadi pilihan yang terkenal dengan nama Daerah Operasi Militer (DOM). Pendekatan ini mengukir sejarah berdarah dengan pembantaian rakyat dan bangsa West Papua. Kejahatan kemanusiaan ini disebut pelanggaran berat yang identik dengan pemusnahan etnis bangsa West Papua.
Pendekatan keamanan/militer yang disebutkan tadi adalah salah satu bentuk penyelesaian untuk menghentikan perlawan-perlawan rakyat dan bangsa West Papua. Pendekatan ini meninggalkan luka membusuk dalam hati dan pikiran bangsa West Papua yang sulit disembuhkan.
2. Otonomi Khusus
Penyelesaian final masalah West Papua juga diharapkan dalam Otonomi Khusus No 21 Tahun 2001. Pendekatan ini sesungguhnya merupakan kemenangan Indonesia atas West Papua.
Undang-Undang Otonomi Khusus mendapat sambutan dan dukungan positif dari dunia internasional. Namun, karena Indonesia tidak konsisten dengan UU Otsus, maka akhirnya Otsus gagal total dilaksanakan.
3. UP4B
Unit Percepatan Pembangunan adalah solusi lain yang digunakan bangsa Indonesia untuk penyelesaian masalah West Papua. UP4B dikampanyekan di PBB dan beberapa Negara tapi gagal total.
4. Dialog Konstruktif
Masa pemerintahan Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono menpromosikan kepada dunia internasional, bahwa dialog konstruktif akan menyelesaikan akar masalah West Papua. Namun itu, hanya omong kosong Indonesia kepada dunia internasional dan bangsa West Papua dan juga bangsa Indonesia.
5. Kesejahteraan dan Budaya
Pendekatan penyelesaian akar masalah West Papua yang dicoba oleh bangsa Indonesia adalah pendekatan kesejahteraan dan budaya. Pendekatan ini sangat tidak cocok karena akar masalah West Papua bukan masalah makan dan minum dan juga budaya.
Akar masalah West Papua adalah pelanggaran berat HAM dari akibat status politik bangsa West Papua yang tidak jelas dalam Indonesia.
6. Pemekeran kab/provinsi
Pendekatan lain untuk meredam aspirasi politik bangsa West Papua dirancang untuk pemekaran kab/provinsi. Tujuannya untuk memecah konsentrasi rakyat dan bangsa West Papua; dengan mudah awasi bangsa West Papua dan datangkan rakyat dan bangsa Indonesia di wilayah pemekaran untuk menekan jumlah penduduk bangsa West Papua dan nampak negatif lainnya bagi bangsa West Papua. Tapi dalam pemekaran pembantaian bangsa West Papua meningkat dengan jumlah yang signifikan.
7. Infrastruktur
Infrastruktur merupakan salah satu solusi akar masalah persoalan bangsa West Papua. Pendekatan ini sangat jauh dan tidak sesuai dengan pokok masalah di West Papua. Jalan itu kebanyakan dinikmati orang-orang Indonesia Melayu yang ada di West Papua. Karena punya menggunakan mobil dan truk hampir 99,9% adlah orang-orang Indonesia Melayu.
8. Dialog Sektoral
Pendekatan terbaru adalah dialog sektoral. Pendekatan ini justru membias dan tidak kena sasaran. Pendekatan ini bertabrakan dengan tuntutan rakyat dan bangsa West Papua, yaitu Indonesia berdialog dengan United Liberation Movement for West Papua. Dialog harus urus, tidak parsial. Dialog harus menyentuh akar masalah West Papua. Dialog harus dimediasi pihak ketiga yang netral.
Dari pendekatan keamanan, pendekatan Otsus, UP4B, pendekatan dialog Konstruktif, kesejahteraan dan budaya, pendekatan pembangunan infrastruktur dan pendekatan dialog sektoral, semunya ini bukanlah solusi yang relevan.
Kami ini sebuah bangsa bukan kelinci percobaan. Solusi relevan adalah RI-ULMWP duduk dalam satu meja perundingan.
Waa....