Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tolak Kemerdekaan Papua, Alasan Indonesia Kerja Sama dengan Fiji

Menteri Keamanan Nasional Republik Fiji, Ratu Inoke Kubuabola dan Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu menandatangani kesepakatan kerjasama terkait bidang pertahanan. Penandatangan nota kerjasama digelar di Kementerian Pertahanan RI, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2017).(Fachri Fachrudin)

JAKARTA, - Menteri Pertahanan Indonesia, Ryamizard Ryacudu menandatangani kesepakatan dengan Menteri Keamanan Nasional Republik Fiji, Ratu Inoke Kubuabola, Jumat (29/9/2017).

Pertemuan kedua pihak digelar di Kementerian Pertahanan RI, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Ryamizard mengatakan, ada beberapa alasan hubungan kerja sama bidang pertahanan kedua negara ini bisa terjalin. Salah satunya terkait konsistensi Fiji yang tak mendukung kemerdekaan Papua.

"Indonesia memandang Fiji sebagai negara yang memiliki peran penting di kawasan Pasifik Selatan yang secara konsisten telah menunjukkan dukungannya terhadap kedaulatan negara RI," kata Ryamizard.


"Kemudian, kerja sama Indonesia-Fiji yang positif dapat dilihat dari kebijaksanaan Fiji yang selalu mendukung keutuhan wilayah kesatuan RI dan tidak mendukung upaya-upaya ke arah kemerdekaan dan pemisahan Papua dari wilayah Indonesia. Komitmen ini menjadikan Fiji sebagai mitra strategis RI di kawasan Pasifik," lanjut Ryamizard.
Ia mengatakan, dengan adanya kerja sama tersebut pihaknya mendorong untuk segera ditempatkan atase bidang pertahanan di negara Fiji. Hal ini guna memudahkan koordinasi kerjasama pertahanan antara kedua negara.

Sementara itu, Ratu Inoke Kubuabola menjelaskan bahwa Fiji konsisten mendukung kedaulatan Indonesia sebagaimana diatur dalam Piagam Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang di dalamnya menyebutkan bahwa setiap negara harus menghormati kedaulatan negara lain.

"Sesuai dengan piagam PBB, yaitu integritas kedaulatan suatu negara, kami menghormati kedaulatan Indonesia di papua barat," kata dia.

Oleh karena itu, Fiji sebagai salah satu negara anggota PBB juga mendorong agar negara lain menghormati Indonesia sebagai pemilik kedaulatan atas Papua.

"Kami mengungkapkan hal itu kepada teman-teman kami di pasifik di PBB untuk menyetujui piagam PBB tersebut, untuk konsisten sesuai dengan peraturan tersebut," ujarnya.

Sumber: KOMPAS.com