Polisi Larang Kibarkan Bintang Kejora Papua Merdeka
Timika, Jubi � Kapolres Mimika, AKBP Yustanto Mujiharso mengatakan, kepada kelompok-kelompok yang berbeda Ideologi dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), jika membuat kegiatan ilegal atau pengibaran Bintang Kejora Papua Merdeka pada tanggal 1 Mei nanti, maka akan ditindak tegas.
Saat ini Polres Mimika dalam hal ini Kapolres Mimika, telah memerintahkan kepada Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Mimika, Kompol A Korowa, untuk mengkoordinir semua fungsi yang ada di Kepolisian dalam hal ini Polres Mimika.
Langkah itu dilakukan guna mengantisipasi adanya kegiatan-kegiatan ilegal yang terjadi atau dilakukan oleh kelompok-kelompok yang berbada ideologi dengan Pancasila. Polri yang merupakan interprestasi dari Negara, bertekad untuk tidak kalah dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok berbeda ideologi.
�Pak Kabagops sudah kita perintahkan untuk mengkoordinir semua fungsi yang terkait, yang berkaitan dengan 1 Mei, kita sudah antisipasi. Polisi interprestasi dari Negara, Negara jangan sampai kalah,�kata Kapolres,yang diwawancarai di pelataran eks kantor DPRD Mimika, Selasa (28/4).
Kapolres menekankan, jika ada indikasi kegiatan yang dilakuan oleh kelompok yang dimaksud, maka pihaknya akan membubarkannya, terkecuali kegiatan ibadah dan berdoa.
�Terkait indikasi, kalaupun ada itu nanti kita tekan, kita bubarkan. Kecuali kalau dia ibadah atau berdoa, ya silahkan saja. Tapi kalau sudah menyangkut masalah kegiatan-kegiatan lain yang ilegal, ya itu nanti akan kita bubarkan,� tekannya.
Selanjutnya saat disinggung dengan isu-isu yang berkembang di masyarakat bahwa akan adanya rencana pengibaran bendera bintang kejora (BK) pada tanggal 1 Mei nanti, maka hal itu ditanggapi santai namun tegas oleh Kapolres, ia bersama pihaknya akan menangkap langsung dengan tidak meberi ampun dan mengenakan pasal kepada yang melakukan itu dengan pasal mengenai makar.
�Silahkan saja kalau ada isu, tapi nanti kalau sampai tertangkap sama saya, tidak akan saya kasih ampun, pasti dikenakan pasal makar, itu pasti. Sampai saat ini saya belum dapat informasi, tapi kalau ada isu berkembang diluar silahkan saja,� tegasnya.
Dengan demikian, Kapolres mengulangi ketegasannya mengenai kegiatan dari kelompok-kelompok yang berbeda ideologi dengan mengatakan, jangan sampai ada kegiatan seperti yang dimaksud.
�Tapi yang pasti saya tekankan kepada kelompok-kelompok yang memiliki ideologi berbeda,jangan coba-coba bikin masalah disini,� ungkap Kapolres tegas.
Sementara itu, Secara terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Hery Dosinaen mengimbau masyarakat agar jangan terprovokasi menjelang 1 Mei 2015 yang merupakan Hari Buruh dengan informasi dari berbagai pihak yang mengacaukan situasi dengan kondisi saat ini.
�Tetapi marilah bersama dengan kondisi yang ada, kita tetap membangun Papua. Jangan sampai kita menjadikan momen ini dipakai oleh pihak-pihak lain untuk membuat situasi menjadi tidak aman,� katanya di Jayapura, Senin (27/4).
Dosinaen mengimbau masyarakat agar jangan terprovokasi menjelang 1 Mei 2015 yang merupakan Hari Buruh dengan informasi dari berbagai pihak yang mengacaukan situasi dengan kondisi saat ini.
�Tetapi marilah bersama dengan kondisi yang ada, kita tetap membangun Papua. Jangan sampai kita menjadikan momen ini dipakai oleh pihak-pihak lain untuk membuat situasi menjadi tidak aman,� katanya .Menurut Sekda Hery, terkait 1 Mei, Gubernur Papua Lukas Enembe juga sudah memberikan radiogram kepada seluruh bupati dan wali kota untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka bergabungnya Papua ke dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
�Untuk tingkat Provinsi Papua akan dilaksanakan dan dikoordiniasikan oleh Danrem 172/PWY Kolonel Inf Tri Yuniarto dan Dandim 1701/Jayapura Letkol Inf Yoyok Pranowo,� ujarnya.
Dia menjelaskan Danrem dan Dandim tersebut bersama Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano untuk pelaksanaan kegiatan yang akan dipusatkan di Taman Imbi-Kota Jayapura, di mana akan diisi dengan berbagai kegiatan.
Bagi warga Papua, dan juga tentu saja Rakyat Indonesia, tanggal 1 Mei bukan saja Hari Buruh pasalnya terkait dengan peringatan kembalinya Papua ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, peringatan 1 Mei ini dapat memperkuat semangat membangun untuk kemajuan Papua yang lebih baik. (Eveerth Joumilena- Jubi)