Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Aktivis: Sudah Saatnya Pemuda Papua Pimpin KNPI

[JAYAPURA] Aktivis perempuan Papua Lien Maloali berpendapat bahwa sudah saatnya pemuda dari provinsinya menjadi pemimpin Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).

"Saya pikir, sudah waktunya (pemuda) Papua juga bisa berada di ranah nasional," kata Lien Maloali, Sekretaris Eksekutif Forum Kerja Sama (Foker) LSM Papua di Kota Jayapura, Senin (23/2).

Menurut dia, adanya pemuda Papua yang diusulkan atau pun yang mendeklarasikan diri untuk ikut dalam bursa pemilihan calon ketua umum KNPI, itu sesuatu yang sangat baik.

"Bahkan saya sejak muda dulu adalah salah satu anggota badan pengurus KNPI Kabupaten Jayapura. Nah, sehingga saya berpikir, silakan maju. Dan bila diterima, alangkah baiknya, supaya KNPI bisa melihat lebih jauh dan bisa merangkul juga pemuda pemuda yang ada di Papua lebih baik," katanya.

Terkait dengan pelaksanaan Kongres XIV KNPI di Kota Jayapura, Papua yang dikaitkan dengan Jong Papua, Maloali mengatakan kurang sependapat.

"Mohon maaf, saya mau terus terang katakan bahwa mungkin tidak perlu disebutkan Jong Papua, karena jong-jong yang dulu ikuti kongres di Jakarta pada 28 Oktober 1928 itu sudah jelas mereka siapa, dari mana dan sampai mana," katanya.

"Itu semua sudah jelas, itu tidak ada Jong Papua sehingga sampai sekarang tidak perlu disebutkan sebagai Jong Papua lagi," katanya.


Tetapi, lanjut perempuan paruh baya itu, yang penting adalah bahwa KNPI bisa diselenggarakan di Tanah Papua dan bisa menjadi suatu organisasi yang baik.

"Artinya bisa membuat pemuda-pemuda yang ada di sini bisa mandiri dan jadi orang yang besar, bisa berakhlak yang baik dan tidak melakukan hal yang kurang berkenan," katanya.

Oleh karena itu, harapan terbesar ada di pundak Ketua Umum KNPI terpilih nanti, agar bisa membawa perubahan bagi pemuda di Indonesia, khususnya di Papua.

"Harapan kepada ketua KNPI terpilih, siapa pun dia orangnya, pertama ada satu hal yang akan dibangun di Papua yaitu smelter dan industri ikutan lainnya, saya pikir pemuda harus banyak ikut terlibat dengan pemerintah untuk persiapkan SDM untuk apa bila smelter itu dibangun di Papua, itu pertama," katanya.

Yang kedua, lanjut Maloali, pemuda harus bisa ikut terlibat dengan sangat baik dalam hal mempercepat pembangunan dan bersinergi pemerintah.

"Agar nantinya bisa menjadi pemuda-pemuda itu mandiri dan bisa mengurangi jumlah pengangguran pemuda-pemuda di Papua, terutama bisa menciptakan lapangan kerja sendiri sehingga tidak dibilang pemuda-pemuda yang notabene pada umumnya sudah sarjana tapi belum bekerja," katanya.

Lien Maloali juga memberikan apresiasi kepada semua pihak dan khususnya pemuda Papua yang sudah berjuang agar pelaksanaan Kongres XIV KNPI bisa terlaksana di daerah itu. [Ant/L-8]