5.280 Mahasiswa Papua di Sulut Boikot Pilpres
Sikap tersebut diambil sebagai dukungan terhadap penentuan nasib sendiri, atau referendum bagi Papua Barat. Hal inilah yang diungkapkan oleh Hizkia Meage, koordinator Solidaritas Pemuda Mahasiswa dan Masyarakat Papua (SPMMP) di Sulut, lewat rilis yang dikirim ke harian ini, malam tadi.
Dalam rilis yang ditulis sepanjang dua halaman itu, Meage menyampaikan bahwa sikap golput mereka didasari oleh rasa ketidakadilan yang dialami mereka, di bumi Nusantara ini, termasuk di Sulut.
Meage menyatakan, ada lima poin penting yang disikapi oleh gerakan SPMMP. Pertama, mereka mendukung pemboikotan pilpres 2014 NKRI yang merupakan agen benalu bagi bangsa Papua Barat. Kedua, dengan jujur dan terbuka mereka memimilih golput di tanah minahasa/Sulut. Ketiga, secara tegas meminta pihak TNI, BIN, Bais, dan Polri tidak melakukan sweeping di asrama Papua, kos-kosan, kontrakan dan gubuk-gubuk yang dihuni oleh orang papua karena dinilai sangat mengganggu dan meresahkan aktifitas mereka. �Keempat, jika sikap kami pada poin ketiga tidak diindahkan, maka kami warga Papua yang berada di Manado, Gorontalo, Makassar, Kupang, Kalimantan, Sumatra dan se Jawa-Bali siap pulang ke negeri kami Papua Barat. Dan kelima stop melakukan pembunuhan secara sistematis terhadap masyarakat dan aktifis Papua Barat di Bumi Cenderawasih melalui momen pilpres 2014 ini,� tambah dia.
Selain hal ini, SPMMP juga menyertakan penjelasan lain mengapa mereka memilih golput. Di antaranya, metode Musyawarah (satu orang mewakili seribu orang) yang sangat cacat hukum secara versi hukum Internasional, karena itu dijadikan cara oleh Indonesia untuk mencaplok kekayaan bumi Papua. �Kami berharap, warga Sulut bisa memahami dan mendukung perjuangan serta keberadaan kami sebagai sesama manusia yang memiliki nilai sama di mata Sang Pencipta yang Maha Tinggi,� tandas dia.
Rilis ini, kata Meage, disetujui oleh Komite Nasional Papua Barat (KNBP), Badan Politik Parlement Nasonal West Papua (PNWP), IPWP dan ILWP, semua kantor Free West Papua Campaign di luar negeri, serta PMKRI, LMND, AMPTPI, GP3 dan SC. (37)
sumber : http://harianmetro.co.id