Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

West Papua: Nyawa Umat Tuhan Tidak Diukur dengan Uang dan Infrastruktur

WEST PAPUA: 
NYAWA UMAT TUHAN TIDAK DIUKUR DENGAN NILAI UANG & INFRASTRUKTUR

Oleh Gembala Dr. Ndumma Socratez S.Yoman

1. Pendahuluan

Saya heran, pemerintah Indonesia dan kebanyakan orang-orang Melayu Indonesia melihat rendah nilai dan martabat rakyat dan bangsa West Papua. Mereka tidak pernah merasa bersalah dan dosa setelah membantai umat Tuhan pemilik Negeri dan Tanah ini demi kepentingan keamanan nasional dan jargon NKRI harga mati.

Lebih aneh lagi adalah para pembunuh umat Tuhan itu dihormati sebagai pahlawan dan dipromosikan pada jenjang jabatan yang lebih tinggi. Para pembunuh, para bajingan, para penjahat berwatak kriminal/kejam itu tidak pernah disentuh hukum. Mereka semua kebal hukum.

Umat Tuhan di West Papua tidak selamanya tunduk pada bangsa penjajah, kolonial, pembunuh dan perusak gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26). Tidak selamanya kita membisu.

SUDAH SAATNYA RAKYAT & BANGSA WEST PAPUA MEMBELA KEHORMATAN DAN MARTABAT KEMANUASIAANNYA

2. Jangan Ukur Kami Dengan Nilai Uang/Infrastruktur

Pada kesempatan momentum Natal Tahun 2017ini, saya mau ingatkan kepada pemerintah Republik Indonesia, bahwa kejahatan kemanusiaan, ketidakadilan, kekejaman, kekerasan yang dilakukan Negara selama ini tidak bisa ditutupi dengan kunjungan-kunjungan Presiden RI Jokowi, pembangunan infrastruktur, promosi harga BBM, pembagian sertifikat tanah, pembangunan pelabuhan, dan janji-janji.

Pemerintah juga tidak bisa menutupi kejahatan dengan menyatakan pemberian Dana Triliunan rupiah kepada rakyat dan bangsa West Papua. Nyawa umat Tuhan yang dibantai selama 56 tahun tidak bisa digantikan/diukurkan dengan nilai uang.

Rakyat West Papua menuntut hak politik mereka, pelanggaran berat HAM/pemusnahan etnis yang terjadi secara sistematis dan terstruktur, dan terlembaga ini harus diselesaikan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sudah menemukan akar masalah West Papua.

-----
Penulis: Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua

22/12/2017.